Sumbangan Kerajaan Bani Umayyah Dari Segi Ekonomi
Dibandingkan dengan bidang-bidang keilmuan lain, sumbangan pemerintahan kekhalifahan Bani Umayyah di bidang ekonomi memang tidak begitu monumental, karena pada zaman pemerintahan ini, pemikiran-pemikiran ekonomi lahir bukan berasal dari ekonom murni intelektual muslim, tetapi berasal dari hasil interpretasi kalangan ilmuan lintas-disiplin yang berlatar belakang fiqh, Tasawuf, filsafat, sosiologi, dan politik. Namun demikian, terdapat beberapa sumbangan pemikiran mereka terhadap kemajuan ekonomi Islam, di antaranya adalah perbaikan terhadap konsep pelaksanaan transaksi salam , murabaha, dan muzara’ah, serta kehadiran Kitab al Kharaj yang ditulis oleh Abu Yusuf yang hidup pada masa pemerintahan khalifah Hasyim secara eksklusif membahas tentang kebijaksanaan ekonomi, dipandang sebagai sumbangan pemikiran-pemikiran ekonomi yang cukup berharga.
Dua Bentuk Ekonomi Zaman Bani Umaiyah
1.Industri Pembuatan
-segala hasil pertanian dan ternakan dijadikan bahan mentah utk diproses menjadi berbagai jenis barangan antaranya:
- Perusahaan tenunan dari kapas yang terdapat di Nisabur.Terdapat juga permaidani yang dibuat di Parsi dan Iraq.
- Perusahaan hasil kaca telah dilakukan di Iskandariah, Syam dan Kota Saida.
- Perusahaan membuat tembikar yang bermutu tinggi telah di usahakan di Damsyik, Syam dan Asfahan.
- Perusahaan membina kapal khususnya kapal perang telah di usahakan di Raudhah.
2.Perdagangan:Kota Baghdad, Basrah, Kahirah, dan Iskandariah merupakan pelabuhan penting yang menjadi pelabuhan penting yang menjadi tumpuan saudagar seluruh dunia.Hasil industri pembuatan dieksport ke luar negara seperti ke Eropah, Cina, dan India
- Perdagangan juga berlaku melalui jalan darat yang dibawa oleh khabilah-khabilah.
Pedagang-pedagang membawa barangan ke luar negara melalui jalan dan kemudian membawa balik barangan dari luar seperti rempah, batu kapur, sutera, dan permata untuk kegunaan dalam negeri.
Sumber Kewangan Bani Umaiyah
- Kharaj:cukai tahunan yang dikukuhkan ke atas tanah milik orang bukan islam atau tanah yang dimiliki oleh orang islam hasil daripada peperangan.
- Zakat:pemberian wajib yang dikenakan ke atas setiap orang islam.
- Al-Usyur:cukai kastam yang dikenakan ke atas kapal-kapal dagangan yang melalui pelabuhan islam.
- Jizyah:cukai yang dikenakan kepada orang bukan islam yang tinggal di negara islam dan diperintah oleh orang islam.Cukai ini terhapus sekiranya orang bukan islam memeluk islam.
- Al-Fai: Harta yang diperolehi daripada tawanan perang setelah musuh menyerah kalah.
- Ghanimah: Hata yang diambil daripada rampasan perang setelah musuh islam kalah di dalam peperangan.
- Huraian kemajuan ekonomi yang dicapai oleh kerajaan Bani Umaiyah
- Pada mulanya keadaan ekonomi kerajaan Bani Umaiyah agak pincang kerana pungutan hasil negara tidak berjalan lancar dan berkurangan disebabkan banyak pihak menganggap Muaiwiyah Abi Sufian bukannya khalifah yang sah.
- Sesudah umat islam disatukan maka segala punca ekonomi dapat dipulihkan denga baik rakyat dapat hidup dengan senang.
kesimpulan
Masa pemerintahaan kekhalifahan Umayyah berlansung selama lebih kurang 91 tahun dimulai sejak sejak Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib menyerahkan kekuasaanya kepada Muawiyyah bin Abu Sufyan pada tanggal 25 Rabiul Awwal tahun 41 H/661 M, atau kira-kira 28 tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW. Pemerintahan ini berakhir dengan kekalahan pasukan Khalifah Marwan bin Muhammad (khalifah Umayyah terakhir) dalam sebuah perperangan di sungai Zab (antara sungai Mosul dan Arbil), pada 131 H/748 M di bawah pimpinan Abul Abbas as-Saffah (khalifah pertama Pemerintahan Abbasiyah I), dan pada klimkasnya terjadi pada bulan Jumadil Awwal tahun 132 H /749 M Khalifah Marwan bin Muhammad dibunuh oleh Pasukan bani Abbasiyah.
Comments
Post a Comment